Jumat, 24 Desember 2010

Warga Kumbar, Kini masih bersabar

CAMAT Sungai Kunjang Nurrahmani, S.IP, MM beserta rombongan mengadakan kunjungan ke daerah terpencil di wilayah kerjanya yaitu Loa Kumbar, Kamis 23 Desember 2010. Berangkat dari Kantor Kecamatan pukul 08.30 WITA dan kembali sampai di tempat semula pukul 13.00 WITA. Rombongan ber jumlah 19 orang, ikut serta dalam rombongan tersebut Kepala KUA Sungai Kunjang, Ketua dan Anggota BAZ Sungai Kunjang, dokter dari PUSKESMAS Loa Bakung, dan staf Kecamatan Sungai Kunjang.

Sabtu, 18 September 2010

Sempatkan waktu nonton Sang Pencerah

Sang Pencerah : Penuh Semangat Sarat Makna
Satu lagi film yang akan turut menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini. Sang Pencerah, film garapan Hanung Bramantyo akan menjadi tontonan wajib bagi Anda yang menginginkan film sarat makna. Sebuah tontonan yang penuh nilai positif, nilai humanis, nilai perjuangan seorang anak muda, nilai-nilai yang sangat sayang untuk Anda lewatkan.

Sabtu, 31 Juli 2010

Masjid Jami' Nurul Huda Loa Bakung dan arah kiblat


Garis merah adalah arah kiblat, dibandingkan dengan arah bangunan Masjid Jami' Nurul Huda Loa Bakung ternyata tidak sama, arah bangunan terlalu ke kiri untuk dapat menyesuaikan dengan arah kiblat.

Selasa, 27 Juli 2010

Arah Kiblat Mushola Al-azhar


Garis merah adalah arah kiblat, dibandingkan dengan arah bangunan Mushalla Al-Azhar Loa Bakung ternyata tidak sama, arah bangunan kurang ke kiri untuk dapat menyesuaikan dengan arah kiblat.

Sabtu, 24 Juli 2010

Cara mudah menentukan arah kiblat

Sahabat angkasa, Muthoha Arkanudin, dibawah ini menuliskan hari khusus dan istimewa buat kaum muslimin, yaitu hari dimana pada jam tertentu merupakan saat matahari tepat berada diatas Kabah. Sehingga mudah bagi daerah-daerah lain untuk mengukur ulang, mengkoreksi atau malah membuat masjid baru yang mengarah ke kiblat. 
Hari Meluruskan Arah Kiblat 
Oleh : Mutoha Arkanuddin

Minggu, 27 Juni 2010

Ceramah di Masjid Nurul Huda Loa Bakung

Menghindarkan diri dari frustasi:
JANGAN MENDUKUNG BERLEBIHAN
ACARA Ceramah Hikmah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW berlangsung dalam suasana semarak di Masjid Jami’ Nurul Huda Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda hari Ahad malam Senin tanggal 15 Rajab 1431 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 27 Juni 2010 Miladiyah. Ratusan jamaah yang hadir memadati ruangan masjid lantai bawah bangunan baru, nampak tekun mengikuti ceramah sambil berkali-kali melihat ke atas menyaksikan lampu hias yang nampak indah dan anggun bergantung di bawah kubah tengah.

Rabu, 05 Mei 2010

MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK

Pengajian Keluarga di Islamic Center Kalimantan Timur Jl. Slamet Riyadi Samarinda pada hari Ahad, 26 Rabi'ul Akhir 1431 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 11 April 2010 Miladiyah membahas tentang Hukum Merokok.

PENGAJIAN BERKALA
Kunarso, Sekretaris Majelis Wakaf, Zakat, Infaq dan Shadaqah PWM Kalimantan Timur dalam kata sambutannya mewakili PWM Kaltim menyampaikan informasi bahwa Pengajian Keluarga di Islamic Center adalah Pengajian Berkala diadakan sekali setiap bulan pada hari Ahad Kedua mulai pukul 08.00 sampai dengan 09.30 WITA. Pengajian yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PWM Kaltim ini dirancang untuk menghadirkan pencermah secara berselang-seling, setelah dua kali penceramah lokal dari Kalimantan Timur diselingi penceramah dari luar Kaltim. Seyogyanya untuk kali ini adalah jadwal untuk penceramah dari luar Kaltim, namun demikian karena sesuatu hal maka penceramah kali ini adalah dari Kaltim, yaitu Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Kaltim Drs. Ikhsanul Karim. Adapun topik yang dibahas dalam ceramah kali ini adalah yang sedang hangat dalam pemberitaan media masa sehingga perlu disimak dengan cermat, apalagi setelah ceramah disediakan waktu untuk diskusi.

HUKUM MEROKOK
Dalam ceramahnya, Ikhsanul Karim mengangkat topik tentang Hukum Merokok berdasarkan fatwa yang telah dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta tentang dalil yang diambil sehingga keluar fatwa tersebut sebagai berikut :

a. Merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khabaa’its yang dilarang dalam Q 7:157,

b. Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga itu bertentangan dengan larangan al-Quran dalam Q 2:195 dan 4:29,

c. Perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif plus mengandung 4000 zat kimia, 69 di antaranya adalah karsinogenik/pencetus kanker (Fact Sheet TCSC-AKMI, Fakta Tembakau di Indonesia) sebagaimana telah disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi kesehatan. Oleh karena itu merokok bertentangan dengan prinsip syariah dalam hadits Nabi saw bahwa “tidak ada perbuatan membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.”

d. Rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang membahayakan walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu kemudian sehingga oleh karena itu perbuatan merokok termasuk kategori melakukan sesuatu yang melemahkan sehingga bertentangan dengan hadits Nabi saw yang melarang setiap perkara yang memabukkan dan melemahkan,

e. Oleh karena merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelanjaan uang untuk rokok berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang dalam Q 17:26-27,

f. Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah (maqaasid asy-syariiah) yaitu (1) perlindungan agama (hifz ad-diin), (2) perlindungan jiwa/raga (hifz an-nafs) lih. No.11, (3) perlindungan akal (hifz al-‘aql) lih. No. 12 & 13, (4) perlindungan keluarga (hifz an-nasl) lih. No. 12 & 13, dan (5) perlindungan harta (hifz al-maal).

Tentang hukum fatwa ini bagi bukan perokok dijelaskan bahwa wajib menghindarkan diri dan keluarganya dari percobaan merokok sesuai dengan Q 66:6 yang menyatakan, “Wahai orang-orang beriman hindarkanlah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

Sedangkan bagi mereka yang saat ini sudah menjadi perokok maka fatwa ini ditetapkan dengan mengingat prinsip at-tadriij (berangsur), at-taisiir (kemudahan), dan ‘adam al-kharaj (tidak mempersulit). Mereka yang telah terlanjur menjadi perokok wajib melakukan upaya dan berusaha sesuai dengan kemampuannya untuk berhenti dari kebiasaan merokok dengan mengingat
Q 29:69,
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik,”
Q 2::286:
“Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya; ia akan mendapat hasil yang ia usahakan dan memikul akibat perbuatan yang ia lakukan;”
Sementara itu pusat-pusat kesehatan di lingkungan Muhammadiyah harus mengupayakan adanya fasilitas dalam memberikan terapi guna membantu orang yang berupaya berhenti merokok.

DISKUSI POSITIF
Diskusi positif terjadi setelah ceramah selesai, pertanyaan tentang bagaimana mengatasi nasib petani tembakau, bagaimana menghentikan bagi yang sudah terlanjur memiliki kebiasaan merokok sampai dengan cara bagaimana bagaimana menghindarkan anak agar tidak merokok.
Tentang nasib petani tembakau, Ikhsanul Karim menjelaskan bahwa petani umumnya punya sumber penghasilan selain dari tembakau sehingga hal itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Dalam hal ini Kunarso yang berasal dari Madiun menyampaikan informasi bahwa di desanya yang dulu banyak petani menanam tembakau, saat ini telah berganti dengan tanaman tebu, ternyata tidak menimbulkan masalah bahkan ternyata lebih menguntungkan.
Seorang jamaah ada yang menyampaikan pengalamannya yang sudah sejak lama ingin belajar merokok, tetapi sampai dengan saat ini tidak pernah berhasil karena tidak juga bisa merasakan nikmatnya.
Tentang tips untuk menghentikan merokok disampaikan oleh Kunarso, yaitu dengan cara merokok tanpa menyalakannya dengan api, insyaAllah dengan demikian lama-kelamaan akan bosan merokok.
Amir Hadi, Ketua Majelis Tablig dan Dakwah Khusus PWM Kaltim mengungkap adanya informasi bahwa "MEROKOK ADALAH JEMBATAN EMAS MENUJU NARKOBA", oleh karena itu perlu upaya sungguh-sungguh bagi yang belum untuk menjauhi kebiasaan merokok dan bagi yang sudah perlu Menghentikan Kebiasaan Merokok, jika tidak bisa sekaligus maka dapat dilakukan secara bertahap.
Tentang menghindarkan rokok bagi anak-anak, isnyaAllah dengan memasukkan mereka ke sekolah Muhammadiyah akan dididik kebiasaan untuk tidak merokok.
Acara pengajian berakhir pada pukul 09.30 WITA dengan menanamkan tekad kuat bagi segenap jamaah untuk menhindarkan diri dan keluarganya dari kebiasan merokok yang berpengaruh buruk bagi kesehatan tubuh.

Selanjutnya, silahkan baca AKU BUKAN LAGI PEROKOK !!!
http://www.facebook.com/group.php?v=wall&ref=ts&gid=58871337135#!/group.php?gid=60994294477&ref=search&sid=100000457866691.1273698452..1

http://www.facebook.com/group.php?v=wall&ref=ts&gid=58871337135#!/group.php?gid=60994294477&ref=search&sid=100000457866691.1273698452..1
http://azkun.blogspot.com.

Minggu, 02 Mei 2010

MONITORING AKTIFITAS DI KANTAYA

Selama dua pekan menjelang akhir bulan April 2010, telah dilakukan monitoring terhadap aktifitas Pejabat Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur dalam memanfaatkan Kantaya (KANTOR MAYA), fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mewujudkan E-Goverment.
Ir. Kunarso, MP Sekretaris Dinas Perkebunan yang menjalani cuti menjelang purna tugas, memanfaatkan waktu cuti untuk memonitor aktifitas Pejabat Disbun Kaltim melalui jaringan internet dari rumahnya. Parameter yang jadi ukuran dalam monitoring hanya dilakukan terhadap cheking keberadaan, respon terhadap Berita Internal, Forum dan Diskusi. Pemilihan parameter dengan pertimbangan bahwa untuk kegiatan tersebut dapat dengan jelas secara terbuka diketahui oleh berbagai pihak sehingga dapat dicegah adanya subyektifitas dalam penilaian. Sedangkan kegiatan online, chating, penulisan e-mail dan respons terhadap e-mail yang masuk tidak tersimpan sehingga sulit untuk jadi ukuran dalam penilaian.

Hadiah Kenangan.
Pengumuman hasil monitoring telah dilakukan pada hari Jum'at tanggal 30 April 2010 pada saat apel pagi di halaman Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Jl. MT. Haryono (Rawa Indah) Samarinda. Dari hasil monitoring dapat diketahui nama-nama Pejabat Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur yang aktif memanfaatkan Kantaya selama dua pekan terakhir. Berdasarkan data rekaman aktifitas tersebut yang dapat dicetak dan dihitung adalah cheking keberadaan, penulisan dalam berita internal, forum dan diskusi, maka Sdr. Sukardi, SP, MSi. terpilih sebagai Pejabat dengan frekuensi tertinggi dalam aktifitasnya di Kantaya yang berhak untuk mendapatkan hadiah kenang-kenangan. Hadiah diserahkan oleh Pembina apel saat itu Kepala Bidang Pengembangan Ir. Muhammad Yusuf, MSi. Kesempatan untuk mendapatkan hadiah kenang-kenangan bagi Pejabat lain yang aktif di Kantaya juga ada, karena terbatas hanya satu hadiah maka terpaksa diundi, yang beruntung adalah Siti Juriah dari UPTD P2TP. Hadiah diserahkan oleh Ir. Etnawati, MSi Kepala Bidang Usaha. Peserta apel yang lain bukan hanya menyaksikan penyerahan hadiah untuk mereka yang aktif di Kantaya saja, peserta apel pun mendapatkan kesempatan untuk mendapat hadiah, juga terbatas hanya satu hadiah, setelah diundi maka Sri Istiani dari Subag Keuangan Sekretariat Disbun Kaltim beruntung mendapatkan hadiah yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ir. Kunarso, MP.

Pengembalian Asset.
Acara dilanjukan dengan penyerahan kembali barang inventaris asset berupa mobil dinas, laptop dan GPS yang selama ini digunakan dalam mendukung kegiatan dinas. Penyerahan asset dilakukan oleh Kunarso yang mengakhiri tugas sebagai PNS 30 April 2010 karena memasuki purna tugas mulai 1 Mei 2010. Dra. Hj. Sitti Rahmi Kasubag Umum Dinas Perkebunan Kaltim yang menerima penyerahan asset tersebut dan akan berusaha terus menerus dalam penertiban asset untuk kepentingan dinas. Pada kesempatan tersebut Kunarso menyampaikan ucapan terimakasih kepada segenap kerabat kerja Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim yang telah saling memberikan nasehat, saran, bantuan dan pertolongan dalam melaksanakan tugas sehari-hari selama ini. Atas segala kekurangan, kekhilafan maupun kesalahan dalam pelaksanaan tugas dan dalam pergaulan sehari-hari Kunarso menyatakan permintaan maaf dan Kunarso pun telah memaafkan semuanya. Kunarso mendoakan, semoga semua pegawai Disbun Kaltim mendapatkan taufiq dan hidayah Allah SWT sehingga sukses menjalankan tugas. Kunarso yang lahir di Madiun tanggal 12 April 1954 bertugas mulai dari Honor di UPP PRPTE Palaran pada tahun 1982 dan terakhir menjadi Sekretaris di Dinas Perkebunan Provinsi Kaltimantan Timur sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu BUP 56 tahun untuk Esselon III mengakhiri tugas sebagai PNS pada Jum'at 30 April 2010 dan memasuki Purna Tugas mulai 1 Mei 2010.

Rasa Syukur.
Rasa syukur diungkapkan oleh Kunarso yang telah dapat mencapai masa akhir tugasnya dengan selamat, sehat wal afiat walaupun masih ada kekurangan tentang hasilnya. Rasa syukur dengan penuh kegembiraan juga terpancar dari segenap peserta apel karena apa yang dilakukan selama ini ternyata mendapatkan perhatian, mereka berharap agar perhatian kepada mereka untuk masa yang akan datang ditingkatkan. Kegembiraan bertambah ketika selesai acara dapat menikmati hidangan sarapan pagi dengan menu ikan lele hasil panen dari kolam milik Kunarso. Kegiatan memelihara ikan lele dilakukan oleh Kunarso dimulai sejak mengikuti Diklat Persiapan Pensiun pada akhir tahun 2009 yang lalu. Foto bersama menunjukkan keakraban kerabat kerja Disbun Kaltim menutup acara apel pagi.
Selengkapnya baca http://www.kantaya.kaltimprov.go.id/hal_muka/index.php

Sabtu, 17 April 2010

CUTI MENJELANG PURNA TUGAS

SUNGGUH BEDA.
Boleh jadi ini baru yang pertamakali, setidaknya pada Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim. Pegawai yang satu ini bukan berupaya untuk meningkatkan intensitas perjalanan dinas, justru cuti menjelang purna tugas.
Itulah Kunarso, Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, yang dilahirkan di Madiun 56 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 12 April 1954. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Pejabat Esselon III/a dengan Pendidikan S2, maka batas Usia Pensiun (BUP) adalah 56 tahun. Dengan demikian, maka pada tanggal 1 Mei 2010 nanti, jika tidak ada perubahan yang terjadi maka insyaAllah akan memasuki pensiun (purna tugas) dari Pegawai Negeri Sipil.
Apa yang dilakukan menyongsong purna tugas, mengajukan permohonan cuti terhitung mulai tanggal 16 April 2010. Kunarso berharap, dengan cuti menjelang purna tugas dapat melatih diri membiasakan situasi tidak berangkat ke kantor pagi hari seperti yang dilakukan selama 25 tahun saat mengabdi sebagai Pegawai Negeri.
Ketika rencana cuti disampaikan kepada temannya, banyak yang heran mengapa cuti. Mungkin yang jadi ukuran adalah apa yang telah terjadi selama ini, belum pernah ada pegawai yang cuti menjelang purna tugas.
Do'anya, semoga pengabdian yang telah dilakukan selama ini menjadi amal shaleh yang mendapatkan ridha Ilahi dan memberi manfaat bagi mereka yang memiliki hati suci. Setelah purna tugas nanti, insyaAllah tenaga dan fikirannya akan terus dicurahkan untuk kemajuan negeri dan segenap ummat di muka bumi.
Pesannya kepada para pegawai yang masih aktif setelah ini adalah agar terus meningkatkan prestasi dan selalu berusaha mengembangkan potensi diri.
Semoga Allah SWT melimpahkan taufiq dan hidayah kepada segenap hambaNya yang selalu berdoa, sehingga sukses menuju kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
http://azkuna.blogspot.com , http://azkun.blogspot.com dan face book: azkun kunarso

Selasa, 06 April 2010

Baju seragam KORPRI kembali menjadi perbincangan hangat terkait dengan adanya isu yang beredar di masyarakat dan media massa tentang adanya penggantian baju seragam KORPRI. Dewan Pimpinan Nasional KORPRI menyikapinya dengan mengirim Surat Edaran yang ditujukan ke Dewan Pengurus KORPRI Provinsi dan Kabupaten yang menegaskan bahwa tidak ada perubahan baju seragam KORPRI. Disisi lain jika diberikan kesempatan untuk memilih, adalah logis jika anggota akan memilih BAJU SERAGAM KORPRI DENGAN MOTIF YANG PENUH ARTI, silahkan baca berikut ini :

MENCERMATI SERAGAM BARU KORPRI
Dari Perisai Garuda Tanpa Bintang sampai dengan Tata Letak Daun Berkarang
Oleh Kunarso (Pemerhati Lambang dan Simbol).

TELAH dua kali baju seragam KORPRI mengalami perubahan, hal ini tak lepas dari keinginan organisasi pegawai ini untuk semakin mandiri, maju dan berkembang.

Perubahan pertama pada tahun sembilan puluhan, baju seragam KORPRI yang semula didominasi warna biru dengan gambar rumah di bawah pohon beringin diganti dengan gambar Punokawan yaitu tokoh wayang yang kerjaannya banyak bergurau, serta gambar monyet di hutan. Protes pun bermunculan, sehingga pencetakan kain seragam yang telah dikontrakkan ke Koperasi Batik di Jawa Tengah terpaksa dibatalkan. Koperasi pun dirugikan. Seragam KOPRI lama digunakan lagi. Kini kembali, baju seragam KORPRI mengalami perubahan. Tak jauh beda dengan perubahan yang pertama, perubahan yang kedua inipun mulai terdengar adanya berbagai komentar. Bahkan berita di berbagai media nusantara tak melewatkan tentang adanya reaksi terhadap pembuatan seragam KORPRI yang baru. Di Jawa, seorang Walikota marah karena untuk pembuatan seragam baru membebani anggota KORPRI dengan memotong gaji.

Menyoal Arti Gambar

Dari pengalaman yang cermat terhadap seragam KORPRI yang baru, tidak mustahil timbul berbagai pertanyaan mendasar tentang arti dan maksud gambar yang ada. Pertanyaan itu adalah wajar, karena sebagian anggota KORPRI masih memiliki jati diri dan tidak mudah untuk mau memakai simbol-simbol yang tidak dimengerti. Apalagi jika mengandung simbol yang bertentangan dengan hati nurani.

Apalagi adanya pergantian seragam ini tidak diawali dengan sosialisasi. Alangkah indahnya, jika rencana perubahan motif seragam didahului dengan menggali masukan dari anggota jika perlu diseminarkan dulu agar ada koreksi bila ada kekeliruan.

Perisai Tanpa Bintang

Apabila dicermati, yang terlihat dari seragam baru KORPRI yaitu adanya gambar Burung Garuda, daun-daunan dan garis saling menyilang.

Berbeda dengan Garuda Pancasila Lambang Negara Indonesia, perisai yang tergantung di leher Garuda pada seragam baru KORPRI ternyata kosong, tanpa ada gambarnya, baik bintang, beringin, kepala banteng, rantai maupun padi dan kapas yang sebelumnya dipahami sebagai simbol dari Pancasila. Belum ada penjelasan tentang hilangnya gambar yang menjadi simbol negara itu dari perisai Garuda seragam baru KORPRI, apakah memang demikian menurut keputusan, ataukah ada kesalahan di pencetakan. Mungkinkah hilangnya gambar itu karena diambil untuk menjadi lambang oleh berbagai Partai Peserta Pemilu 2004, atau memang KORPRI yang baru telah demikian berani untuk menyatakan bahwa lambang itu tidak perlu lagi sehingga merasa tidak peduli dan membiarkannya hilang dari dada anggota KORPRI.

Tentang hilangnya gambar bintang dari perisai Burung Garuda, bukan baru kali ini penulis jumpai. Pada tanggal 15 November tahun 2000, ketika Menhutbun saat itu Dr Nur Mahmudi Ismail berada di Gedung Kehutanan, jalan Kusuma Bangsa Samarinda menghadiri suatu acara, segenap undangan yang hadir sempat tertegun saat seorang peserta memberi informasi yang dinilai amat penting sebelum bertanya. Informasi yang disampaikan adalah bahwa pada saat MPR masih terus bersidang menyiapkan amandemen UUD tidak terkecuali membahas dengan hati-hati yang berkaitan dengan lambang negara, ternyata di daerah sudah jauh lebih maju seperti yang terlihat di belakang Bapak Menteri, lambang Burung Garuda itu tanpa bintang.

Bunga Liar Biasa di Belukar

Tentang gambar daun, belum juga ada penjelasan daun apa gerangan sehingga patut dibanggakan dan ditempel di seragam KORPRI untuk dipakai dan dibawa mondar-mandir oleh anggotanya. Alangkah baiknya apabila lambang daun yang dimaksud adalah lambang daun dari tumbuhan produktif dan bernilai tinggi. Jika demikian akan dapat menggambarkan keinginan organisasi ini agar anggotanya mempunyai jiwa yang mulia dan bermanfaat untuk kemajuan negeri. Sebaliknya apabila ternyata bahwa lambang daun itu adalah daun tumbuhan liar, maksimal manfaat yang diperoleh dalah sekadar hiasan penyejuk pemandangan jika dipindah di halaman depan rumah.

Jika memang tumbuhan ini yang dimaksud, lalu apa gerangan yang dibanggakan dan diambil motivasi sehingga perlu menempel terus di baju seragam KORPRI?

Dari tata letak daun, identifikasi suatu tanaman dapat dilakukan. Diketahui ada tumbuhan yang setiap buku batangnya hanya terdapat satu daun saja, ada tumbuhan yang setiap buku batangnya terdapat dua daun yang berhadapan dan ada pula tumbuhan yang setiap buku batangnya terdapat lebih dari dua daun.

Tumbuhan yang pada setiap buku batangnya hanya terhadap satu daun dikatakan bahwa tata letak daun yang demikian dinamakan tersebar (folio sparsa). Walaupun dinamakan tersebar, tetapi jika diteliti justru akan kita jumpai hal-hal yang sangat menarik, dan akan ternyata bahwa ada hal-hal yang bersifat beraturan. Dalam hal ini ada rumus daun, sudut divergensi dan deret Fibonacci. Pada berbagai tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, kadang-kadang kelihatan daun-daun yang duduk daunnya rapat berjejal-jejal, yaitu jika ruas batangnya amat pendek. Daun yang mempunyai susunan demikian disebut roset (rosula). Ada roset akar, yang berjejal di dekat tanah, misalnya pada lobak (Raphanus sativus L), dan ada roset batang yang rapat berjejal di ujung batang, misalnya pohon kelapa (Cocos nucifera L).

Tumbuhan yang pada setiap buku batangnya terdapat dua daun, letaknya berhadapan (terpisah dengan jarak sebesar 180 derajat) dinamakan tata letak daun berhadapan-bersilang (folio opposita), misalnya pada mengkudu (Morinda citrifolia L).

Sedangkan tumbuhan yang pada setiap bukunya terdapat lebih dari dua daun dinamakan tata letak daun berkarang (folio verticillata).

Gambar daun yang terdapat pada baju seragam KORPRI rupanya termasuk tata letak daun berkarang, yaitu pada satu buku batang terhadap lebihd ari dua helai daun, atau tepatnya ada empat helai daun. Daun tumbuhan apakah ada yang demikian, setelah penulis mencoba mencari ternyata tata letak daun yang demikian terdapat pada tumbuhan liar yang sering tumbuh di belukar, berbunga kuning, indah memang, tetapi banyak bergetah.

Dambakan KORPRI yang Lurus

Dambaan untuk menjadikan KORPRI dimasa depan menjadi organisasi mandiri yang bersih dan lurus terkandung dalam sambutan Presiden Megawati pada saat Hari Ulang Tahun KORPRI bulan Desember 2003 yang baru lalu. Diharapkan silang melintang perjalanan KORPRI dimasa lalu yang sering terbawa oleh arus politik saat itu, tidak terulang lagi dimasa yang akan datang, karena jika terus demikian bukan saja merugikan anggotanya tetapi juga merugikan bangsa dan negara. Akan tetapi jika kembali mencermati seragam baru KORPRI, ternyata garis silang melintang amat sangat nyata mendominasi. Akankah suasana silang melintang nantinya masih mewarnai kelanjutan perjalanan KORPRI? Bolehlah kalau kita berharap agar hal itu tidak terjadi.(***)

pernah di postkan di Kaltim Post Jumat, 23 Januari 2004

Selasa, 02 Maret 2010

KEBUN KELAPA SAWIT PKPRI KALTIM

PEMBANGUNAN KEBUN KELAPA SAWIT PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KALTIM

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kebun kelapa sawit mendapat perhatian besar dengan dituangkannya Sejuta Hektar Kelapa Sawit dalam Kaltim Bangkit 2013 sebagai bentuk kesungguhan Gubernur Kalimantan Timur H. Awang Faroek Ishak memanfaatkan kekayaan potensi sumberdaya alam dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bagi segenap anggota masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur.
Secara bertahap dan terencana, pembangunan kebun kelapa sawit melibatkan berbagai pihak para pelaku usaha termasuk para petani dengan kelompok taninya, Perkebunan Besar Milik Negara maupun Perusahaan Besar Milik Swasta, dan bahkan juga para Pegawai Negeri Sipil dan TNI POLRI yang tergabung didalam wadah Koperasi.
Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kaltim dengan Ketuanya Ir. H. Irianto Lambrie, MM. menangkap peluang yang ada dengan menjalin kemitraan yang pertamakali dirintis dalam pembangunan kebun kelapa sawit bersama perusahaan perkebunan yang telah berkembang yaitu PT Karyanusa Eka Daya (Astra Agro Lestari Group). Pembangunan kebun kelapa sawit PKPRI Kaltim pertama kali di bangun di atas lahan yang berada dalam penguasaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terletak di Desa Marah Haloq, Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur.
Diharapkan dengan adanya kebun kelapa sawit PKPRI ini nantinya dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan bagi segenap pegawai yang menjadi anggotanya sehingga mendorong untuk lebih berprestasi dalam bekerja dan kian jauh dari perilaku korupsi yang tercela. Lebih dari itu, dengan semaraknya usaha yang tergabung dalam wadah koperasi, pada saatnya nanti dapat menjadikan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Provinsi Koperasi.

B. RIWAYAT KEBUN
Lokasi kebun kelapa sawit kemitraan PKPRI Kaltim dengan PT Karyanusa Eka Daya dibangun di atas lahan seluas 500 hektar eks PTP VI terletak de Desa Marah Haloq, Kecamatan Telen, Kab. Kutim, semula di lokasi ini pernah dibangun kebun induk sebagai sumber bibit kelapa hybrida kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Jerman untuk mensuplay keperluan bibit dalam pembangunan kebun kelapa hybrida di Trans IV Muara Wahau.
Selain di tanam Kelapa Nias yang menjadi induk untuk Kelapa Hybrida, juga ada tanaman kelapa sawit, karet, cengkeh, kakao dan kopi. Kebun yang semula dibangun dengan nilai awal Rp. 286.159.96,12- pada tahun 1984 kemudian kurang terawat dengan tidak dilanjutkannya pengembangan kelapa hybrida di Muara Wahau sehingga mengalami penyusutan dengan nilai asset yang hanya tersisa sebesar Rp. 81.809.008,10 pada tahun 1994 yang kemudian diserahkan kepada Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 1995. Pemeliharaan kebun selanjutnya dilakukan dari tahun 1995 sampai dengan 1998 oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur dengan kegiatan Proyek Intensifikasi Perkebunan (APBD I). Pemeliharaan kebun ternyata kemudian tidak dapat berlanjut dan membuat tanaman cengkeh, kakao dan kopi mengalami kematian, sedangkan tanaman kelapa sawit dan karet tumbuh tidak terawat dan menjadi sarang oerganisme pengganggu tanaman.
Dorongan Gubernur Kalimantan Timur agar para pegawai ikut berpartisipasi mensukseskan pembangunan Sejuta Hektar Kelapa Sawit di Kaltim memunculkan ide Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Dr. Ir. H.M. Nurdin, MT untuk mengirim surat usulan pemanfaatan lahan dalam penguasaan Pemrov Kaltim ini menjadi kebun bagi Pegawai. Respon positif dari Gubernur dituangkan dalam surat tertanggal 24 Februari 2010 nomor 525.33/1071/Disbun/2010 perihal Persetujuan pengelolaan eks kebun PTP VI di Desa Marah Haloq, Kab. Kutim kepada PKPRI Provinsi Kalimantan Timur untuk membangun kebun kelapa sawit.

C. TANAM PERDANA
Acara Tanam Perdana pembangunan kebun Kelapa Sawit PKPRI Kaltim dirangkai dalam Kunjungan Kerja Gubernur Kalimantan Timur beserta Rombongan ke Wilayah Utara pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2010. Sebagai tindak lanjut dari acara tanam perdana maka akan dilakukan pekerjaan penanaman selanjutnya sampai dengan selesai di lokasi potensial ini, bersamaan dengan itu kesepakatan bentuk kerjasama dalam pembiayaan, pengelolaan kebun, sampai dengan pengolahan dan pemasaran produksinya akan diwujudkan dalam suatu surat perjanjian antara PKPRI Kaltim dan PT Karyanusa Eka Daya dengan penuh semangat kebersamaan bagi keuntungan kedua belah pihak.

D. PENUTUP
Upaya bersama dari segenap pihak untuk mewujudkan Sejuta Hektar Kelapa Sawit di Kaltim mempercepat tercapainya kesejahteraan rakyat. (http://azkun.blogspot.com)

Kamis, 14 Januari 2010

MENYIKAPI FENOMENA ALAM GERHANA

Gerhana Matahari Cincin 15 January 2010

Pada hari Jumat, tanggal 15 January 2010 terjadi gerhana matahari yang kebetulan melewati Indonesia. Gerhana matahari kali ini bukan gerhana matahari total, tetapi gerhana matahari cincin. Namun gerhana kali ini dapat dinikmati oleh kita yang tinggal di Sumatra, Jawa Barat- Jawa Tengah dan Kalimantan.

Pandangan gerhana matahari cincin ini akan optimum hanya terlihat di Srilangka dan China.

Seperti yang disarankan oleh Muhammadiyah, diharapkan kaum muslimin untuk menyelenggarakan Sholat gerhana pada waktu kejadian fenomena ini.
Bagaimana gerhana matahari itu terjadi ?

Gerhana matahari itu terjadi akibat bulan berada segaris dengan matahari, sehingga cahaya matahari tertutupi oleh bulan.

Gerhana hari Jumat hari ini 15 Januari 2010 merupakan gerhana anular (gerhana matahari cincin). Gerhana matahari cincin terjadi saat Bulan berada jauh dari bumi sehingga piringannya terlihat kecil dan tidak dapat menutupi seluruh piringan matahari. Piringan matahari yang tertutup oleh piringan Bulan hanya bagian tengahnya saja, sehingga bagian pinggir matahari tidak tertutup. Oleh karena itu piringan matahari akan terlihat dari muka bumi seperti lingkaran cincin yang bercahaya.

Peristiwa gerhana memang saat ini mudah sekali diramalkan karena pengetahuan astronomi sudah sangat berkembang serta alat-alat pengukuran dan pengamatannyapun sudah semakin canggih.

Dianjurkan bagi kaum Muslimin melaksanakan Shalat sunat ketika terjadi gerhana.


TATACARA SHALAT GERHANA
OLEH : MUHAMMAD ALI ALHAMIDY

A. MACAM-MACAM GERHANA :
1. Gerhana matahari ( kusuf )
2. Gerhana bulan ( khusuf )
B. TATACARA SHALAT GERHANA
1. Sebelum shalat gerhana, diadakan penggilan dengan ucapan as shalatu jami’ah”. Tanpa adzan dan iqamat.
خـســفـت الـشــمـس عـلى عــهـد رسـول الله صـلى الله عـلـيــه و ســلـم فـبــعـث مـنــاديـا الـصــلاة جــامـعــة
Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw. lalu beliau mengirim utusan ( yang berseru ) “ash shalatu jami’ah” ( mari shalat berjamaah ! ) ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a. )
2. Shalat gerhana dilukakan sebanyak dua raka’at.
خـسـفـت الـشـمـس عـلـى عـهـد رسـول الله صـلـى الله عـلـيـه و سـلـم فـبعـث مـنـاديـا الـصـلاة جـامـعـة فـقــام فـصـلـى اربـع ركـعـات فـى ركـعـتــيـن و اربـع سـجــدات
Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw. lalu beliau mengirim utusan ( yang berseru ) “ash shalatu jami’ah” ( mari shalat berjama’ah ). Lantas beliau berdiri, lalu beliau shalat dengan empat kali ruku’ dalam dua raka’at dengan empat kali sujud ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a. )
3. Bacaan surah atau ayat dinyaringkan.
صـلـى صـلاة الـكـسـوف فـجـهـر فـيـهــا بـالـقـراءة
Nabi shalat gerhana, lalu beliau nyaringkan bacaan padanya ( H.R. Tirmidzi dan beliau mengesahkannya dari Aisyah r.a. )
4. Pada setiap raka’at shalat gerhana dilakukan :
a. Dua kali ruku’ dan dua kali sujud, atau
فـصـلـى اربـع ركـعـات فـى ركـعـتــيـن و اربـع سـجــدات
Lalu beliau saw. shalat empat kali ruku’ dalam dua raka’at dan empat kali sujud ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a. )
b. Tiga kali ruku’ dan dua kali sujud, atau
فـصـلـى سـت ركـعـات بـاربـع سـجـدات
Lalu beliau saw. shalat enam kali ruku’ dengan empat kali sujud ( H.R. Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Jabir )
c. Empat kali ruku’ dan dua kali sujud, atau
صـلـى ثـمـانـى ركـعـات فـى اربـع ستجــدات
Beliau saw. shalat delapan kali ruku’ dengan empat kali sujud ( H.R. Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Nasa-i dari Ibnu Abbas )
d. Lima kali ruku’ dan dua kali sujud
وركـع خـمـس ركـوعـات و سـجــدتـيـن
Dan beliau ruku lima kali dengan dua kali sujud ( H.R. Abu Daud dan Abdullah bin Ahmad dalam al Musnad dari Ubay bin Ka’ab r.a. )
Keterangan :
Yang sering diamalkan adalah tatacara ruku’ yang pertama ( a ), yaitu setiap raka’atnya ada dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Atau dalam dua raka’at ada empat kali ruku’ dan empat kali sujud
5. Tatacara ruku’ shalat gerhana :
a. Dua ruku’, yaitu : ( 1 ) ruku ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 2 ) kemudian ruku lagi ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri lagi ( membaca dzikir I’tidal ), kemudian sujud.
b. Tiga ruku’, yaitu : ( 1 ) ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 2 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 3 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri ( membaca dzikir I’tidal ), kemudian sujud
c. Empat ruku’, yaitu : ( 1 ) ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 2 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 3 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 4 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri ( membaca dzikir I’tidal ), kemudian sujud
d. Lima kali ruku’, yaitu : ( 1 ) ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 2 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 3 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzikir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 4 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri sambil membaca dzilir I’tidal lalu membaca surah atau ayat, ( 5 ) kemudian ruku’ ( membaca tasbih ruku’ ), kemudian berdiri ( membaca dzikir I’tidal ), kemudian sujud.
فـقــام فـكــبـر و صـف الـنـاس وراءه فـاقـتـرأ قـراءة طـويـلـة ثـم كـبـر فـركـع ركـوعـا طـويـلا هـو ادنـى مـن الـقـراءة الاولى ثـم رفـع رأسـه فـقـال سـمـع الله لـمـن حـمـده ربـنـا و لـك الـحــمـد ثـم قـام فـاقـتـرأ قـراءة طـويـلـة هي ادنـى مـن الـقـراءة الاولـى ثـم كـبـر فـركـع ركـوعـا طـويـلا هـو ادنـى مـن الـكـوع الاول ثـم قـال سـمع الله لـمن حـمـده ربـنـا و لـك الـحـمـد ثـم سـجــد
Maka beliau saw. berdiri lalu bertakbir dan orang-orang berbaris di belakangnya. Lalu beliau membaca surah yang panjang. Kemudian beliau ruku’ yang panjang yang lebih pendek daripada bacaan surah pertama ( sebelum ruku’ ). Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil membaca sami’allahu liman hamidah rabbana wa lakal hamdu, kemudian terus berdiri lalu membaca surah/ayat panjang yang lebih pendek daripada bacaan surah/ayat pertama ( sebelum ruku’ ). Kemudian bertakbir lalu ruku’ yang lebih pendek dari ruku’ pertama. Kemudian mengucap sami’allahu liman hamidah rabbana wa lakal hamdu. Kemudian beliau sujud …. ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a. )
6. Panjang atau lamanya waktu dalam mengerjakan shalat gerhana :
a. Raka’at pertama lebih panjang daripada raka’at kedua.
b. Bacaan Al Fatihah dan surah di raka’at pertama diakukan seukuran bacaan surah Al Baqarah
c. Ruku’ dan sujud dilakukan relatif lama
d. Berdiri setelah ruku pertama lebih pendek daripada berdiri sebelum ruku’. Dan berdiri setelah ruku berikutnya lebih pendek daripada berdiri setelah ruku’ sebelumnya
خـسـفـت الـشـمـس عـلـى عـهـد رسـول الله صـلـى الله عـلـيــه و سـلـم فـقـام قـيـامـا طـويـلا نحـوا مـن سـورة الـبـقـرة ثـم ركـع ركـوعـا طـويـلا ثـم رفـع فـقـام قـيـامـا طـويـلا و هـو دون الـقـيـام الاول ثـم ركـع ركـوع الاول و هـو دون الـركـوع الاول ثـم سـجـد ثـم قـام قـيـامـا طـويـلا و هـو دون الـقـيـام الاول ثـم ركـع ركـوعـا طـويـلا و هـو دون الـركـوع الاول ثـم رفـع فـقـام قـيـامـا طـويـلا و هـو دون الـقـيـام الاول ثـم ركـع ركـوعـا طـويـلا و هـو دون الـركـوع الاول ثـم سـجـد ثـم انصـرف
Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw. Lalu beliau berdiri ( shalat ) yang lama seukuran surah Al Baqarah. Kemudian beliau ruku’ yang lama. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan berdiri yang lama, tetapi lebih pendek dari berdiri pertama ( sebelum ruku’ ), kemudian beliau sujud. Kemudian beliau berdiri yang lama, tetapi lebih pendek dari berdiri pertama ( raka’at pertama ). Kemudian beliau ruku’ yang lama, tetapi lebih pendek dari ruku’ pertama ( di raka’at pertama ). Kemudian beliau berdiri yang lama, tetapi lebih pendek dari berdiri pertama. Kemudian beliau ruku’ yang lama, tetapi lebih pendek dari ruku’ pertama. Kemudian beliau sujud. Serta kemudian beliaupun salam ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Abbas )
7. Setelah shalat diadakan khutbah
ثـم قـام فـخـطـب الـنـاس فـاثـنـى عـلـى الله بـمـا هـو اهــلـه
Kemudian beliau saw. berdiri, lalu berkhutbah kepada orang banyak sambil menyanjung kepada Allah sesuai dengan kelayakan yang Dia miliki ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah )

8. Amaliyah-amaliyah yang diperintahkan/dianjurkan ketika terjadi gerhana :
a. Segera melaksanakan shalat gerhana dengan berjama’ah
فـاذا رايأتــمـوهـمــا فـافــزعـوا الـى الـصــلاة
Bila kamu melihat terjadinya dua gerhana tersebut, maka bersegeralah menuju shalat ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah )
b. Banyak berdoa kepada Allah
فـاذا رايــتـمــوهـمــا فـادعـوا الله تـعــالـى و صــلـوا
Bila kamu meliahat kejadian dua gerhana tersebut maka segeralah berdoa kepada Allah dan shalatlah ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Mughirah r.a. )
c. Banyak berdzikir kepada Allah
فـاذا رايــتـم ذلـك فـاذكـروا الله
Bila kamu melihat yang demikian itu ( gerhana ), maka berdzikirlah kepada Allah ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas )
d. Banyak beristighfar kepada Allah
فـاذا رايــتـم شـيــئـا مـن ذلـك فـافــزعـوا الـى ذكـر الله و دعــائه و اســتـغـفــاره
Bila kamu melihat sesuatu dari yang demikian ( gerhana ), maka segeralah berdzikir kepada Allah, berdoa kepadaNya dan beristighfar ( minta ampun ) kepadaNya ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa r.a. )
e. Banyak bersedekah
f. Banyak bertakbir
فـادعـوا الله و كـبـروا و تـصـدقـوا و صـلـوا
Maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, bersedekahlah dan shalatlah ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a. )
g. Memerdekakan hamba sahaya ( budak )
لـقــد امـر رسـول الله صألـى الله عـلـيــه و سـلـم بـالعـتــاقـة فـى كـســوف الـشـمــس
Sesungguhnya Rasulullah saw. menyuruh memerdekakan hamba sahaya disaat gerhana matahari ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Asma’ binti Abu Bakar )
9. Tadabbur ( renungan ) tentang gerhana :
a. Gerhana matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang selalu terjadi di alam semesta ini
b. Terjadinya gerhana adalah karena kekuasaan Allah, bukan karena hidup atau matinya seseorang
c. Jangan mengaitkan gerhana dengan syirik, khurafat atau dongeng seperti menganggap terjadinya gerhana karena matahari atau bulan sedang ditelan oleh seekor naga atau binatang besar
ان الـشــمـس و الـقــمـر آيـتــان مـن آيــات الله لا يـنـكــسـفــان لـمــوت احــد و لا لـحــيـاتـه
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana tidak terjadi pada keduanya karena kematian atau hidupnya seseorang ( H.R. Bukhari dan Muslim dari Al Mughirah bin Syu’bah )

Sabtu, 09 Januari 2010

PENGAJIAN DI ISLAMIC CENTER 10-1-2010

InsyaAllah, Pengajian di Islamic Center Kaltim Ji Slamet Riyadi Samarinda, pada hari Ahad 25 bulan Muharram tahun 1431 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 10 Januari 2010 Miladiyah mulai pukul 08.00 WITA, bertindak sebagai penceramah Bapak Prof. Dr. H.M. Din Syamsudin dari Jakarta.
Diharapkan kepada kaum Muslimin di Samarinda dan sekitarnya berkenan hadir pada acara tersebut, semoga bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.